MTQ tingkat kabupaten Takalar resmi digelar, Bupati target tiga besar di Provinsi

TakalarDM, Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tingkat Kabupaten ke XXXII tahun 2022 resmi digelar di Halaman Kantor Kementrian Agama Takalar.

Ajang pencari bakat generasi muda Qurani di Kabupaten Takalar ini berlangsung selama 4 hari mulai Selasa hingga Jum’at 22- 25 Maret 2022.

Panitia pelaksana MTQ ke XXXII H. Afrisal, menyampaikan bahwa peserta terdiri dari 10 kafilah kecamatan se-Kab. Takalar dengan jumlah peserta sebanyak 184 orang yang akan mengikuti 8 cabang lomba dengan 23 golongan.

“Adapun cabang lomba yang akan diperlombakan seperti cabang seni baca Al-Qur’an, cabang Qira’at Al-Qur’an, cabang hafalan Al-Qur’an, cabang tafsir Al-Qur’an, cabang fahm Al-Qur’an, cabang syarh Al-Qur’an, cabang seni kaligrafi Al-Qur’an dan cabang karya tulis ilmiah Al-Qur’an (KTIQ),” Kata H. Afrizal.

Bupati Takalar H. Syamsari yang membuka MTQ berharap pelaksanaan kali ini mampu melahirkan atau menghasilkan para kafilah yang berkualitas sehingga mampu bersaing dengan daerah lain dalam gelaran MTQ tingkat provinsi yang akan dilaksanakan di Kabupaten Bone mendatang.

“MTQ tahun ini spesial, karena kita telah membangun kesepahaman dan komitmen bersama untuk menghadirkan kualitas terbaik dari masing-masing peserta yang menjadi duta/kafilah yang mewakili Kabupaten Takalar,” Kata H. Syamsari.

Mantan anggota DPRD Sulsel ini optimis tahun ini para kafilah dari kabupaten Takalar mampu memboyong prestasi dalam pelaksanaan MTQ ke XXXII ini, dan target Kabupaten Takalar akan menjadi tuan rumah pada pelaksanaan MTQ selanjutnya.

“Kita memiliki dasar pertimbangan yang kuat, Takalar yang selama ini berada para peringkat diluar sepuluh besar ditingkat provinsi, pada tahun 2021 lalu pada ajang STQH tingkat Sulsel yang diselenggarakan di Kabupaten Sidrap, kita sudah beranjak naik keperingkat 9, prestasi ini harus kita tingkatkan dan untuk MTQ tahun 2022 kita mengusung target harus masuk lima bahkan tiga besar,” serunya.

Disampaikan pula sebagai ummat islam kita harus membumikan Al-Quran didiri kita sendiri dan dimasyarakat sehingga menjadi spirit dalam membangun bangsa. Budaya membaca Al-Quran juga harus terus ditumbuhkan dalam meningkatkan keimanan kita kepada Allah SWT.

“Negara yang berlandaskan agama dan kuat serta didukung dengan SDM yang berkualitas maka negara kita mampu menciptakan masyarakat yang berdaya saing dan meningkatkan sejehateraannya” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *